Sabtu, 13 Februari 2010

SEJARAH KERAJAAN NUSANTARA

KERAJAAN DI NUSANTARA

KUTAI
            Kerajaan ini adalah kerajaan tertua di indonesia, letaknya di Kalimantan Timur. Berita tertua Cina yang bertalian dengan salah satu daerah di kalimantan berasal dari zaman dinasti T’ang (618-906), namun berhubungan dengan jawa sudah sejak abad 5 dan sumatra abad ke 6. kemungkinan kerajaan ini berdiri dari Abad 5 sampai dengan abad 6 masehi.

·         Raja-Raja yang Memimpin :
1.            Kudunga ( ayah dari Aswawarman)
2.            Aswawarman (pendiri keluarga kerajaan)
3.            Mulawarman
4.            Maharaja Marawijaya Warman
5.            Maharaja Gajayana Warman
6.            Maharaja Tungga Warman
7.            Maharaja Jayanaga Warman
8.            Maharaja Nalasinga Warman
9.            Maharaja Nala Parana Tungga
10.        Maharaja Gadingga Warman Dewa
11.        Maharaja Indra Warman Dewa
12.        Maharaja Sangga Warman Dewa
13.        Maharaja Candrawarman
14.        Maharaja Sri Langka Dewa
15.        Maharaja Guna Parana Dewa
16.        Maharaja Wijaya Warman
17.        Maharaja Sri Aji Dewa
18.        Maharaja Mulia Putera
19.        Maharaja Nala Pandita
20.        Maharaja Indra Paruta Dewa
21.        Maharaja Dharma Setia
·         Prasasti-prasasti atau sumber sejarah :
1.      Tiang Batu atau disebut juga YUPA, yaitu nama yang disebutkan pada prasasti-prasastinya sendiri, namun samapai saat ini belum ditemukan. Ada 7 buah yupa yang sudah ditemukan.berasal dari awal abad ke 5 Masehi, bahasanya menggunakan basa Sansekerta. Dikeluarkan oleh raja Mulawarman.
Agama yang dianut : BUDDHA

TARUMANEGARA
            Kerajaan kedua setelah kutai, Tarumanagara. Terletak di jawa barat karena menurut dinasti T’ang (618-906) menyebutkan kerajaan itu  terletak di lautan selatan, timur Sumatra dan seberah barat Bali. Kerajaan berdiri sekitar abat 6-7 M kerena menurut dugaan karajaan ini sudah hilang dari muka bumi pada akhir abad ke 7 M.
Line Callout 2: Prasasti ini sedikit banyaknya berhubungan dengan daerah ini(Tarumanegara).karena arca-arca ini berasasl dari abad ke 8-9M.Tujuh buah prasasti batu
Soui dan T’ang
arca-arca rajasi
wisnu Cibuaya I
Wisnu Cibuaya II
Prasasti Kota Kapur (bangka)

·         Raja-Raja yang Memimpin :
1.      Jayasingawarman (358-382)                          
2.      Dharmayawarman (382-395)                                                    
3.   Purnawarman (395-434)                                                              
4.   Wisnuwarman (434-455)                                                             
5.   Indrawarman (455-515)                                                               
6.   Candrawarman (515-535)                                                            
7.   Suryawarman (535-561)                                                                    
8.   Kertawarman (561-628) 
9.   Sudhawarman (628-639) 
10.   Hariwangsawarman (639-640) 
11.   Nagajayawarman (640-666) 
12.   Linggawarman (666-669)

·         Prasasti-prasasti atau sumber sejarah :

1.      Tujuh buah prasasti batu
2.      Soui dan T’ang
3.      Wisnu Cibuaya II
4.      Prasasti Kota Kapur (bangka)
5.      Prasasti Ciaruton, ditemukan di Ciampea,Bogor. Terletak di pinggir sungai Ciaruton, dekat muara Cisadane.
6.      Prasasti Pasir Koleangkak, terletak di daerah perkebunan Jambu kira-kira 30 km sebelah barat Bogor. Dalam prasasti ini dijumpai nama negara, yang berbunyi tarumayam.
7.      Prasasti kebonkopi terletak di kampung Muara Hilir, Cibungbulang. Yang menarik disini ada tapak kaki gajah yang dipersamakan tapak kaki gajah Airwata.
8.      Prasasti Tugu yang didapatkan di Tugu, Jakarta. Ini prasasti terpanjang dari semua peninggalan Purnawarman. Tulisannya menggunakan puisi anustubh, tulisannya dipahat pada sebuah batu bulat penjang secara melingkar.
9.      Prasasti-prasasti Pasir Awi dan Muara Cianten.
10.  Prasasti Cidanghiang atau lebak, terletak di kampung Lebak, di pinggir sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul, kabupaten Pandengelang, Banten. Ditemukan pada tahun 1947, menggunakan Aksara Pallawa.
11.  Arca Rejasi termasuk arca yang tua, sayang tidak diketahui dengan pasti tempat temuannya yang  asli, diperkirakan berasal dari daerah Jakarta.
12.  Wisnu Cibuaya I, berasal dari abad ke 7. ditemukan di Semenanjung Melayu, Sia dan kamboja.
13.  Arca Wisnu Cibuaya II, terdapat di desa Cibuaya, arca ini dari seki pala pada abad 7-8M terutama 1. jenis batu yang dipakai ; 2. bentuk arca besert laksananya ; 3. bentuk badan ; 4. Makuta.
14.  Prasasti Jambu (prasasti Pasir Kolengkak).

·         Agama yang dianut : Buddha

SRIWIJAYA
            Muncul pada sekitar tahun 600-1300M, Sriwijaya adalah kerajaan Melayu kuno di pulau Sumatra yang banyak berpengaruh di Nusantara. Dalam bahasa Sansekerta, sri berarti "bercahaya" dan wijaya berarti "kemenangan".Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I-Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 selama 6 bulan. Prasasti pertama mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu Prasasti Kedukan Bukit di Palembang, Sumatra, pada tahun 683. Pada abad ke-11 pengaruh Sriwijaya mulai menyusut. Hal ini dikarenakan serangan kerajaan Chola dan seringnya konflik dengan kerajaan-kerajaan Jawa, pertama dengan Singasari dan kemudian dengan Majapahit. Kerajaan ini mulai jatuh sekitar tahun 1300 karena berbagai faktor, antara lain munculnya negara-negara Islam di utara Sumatra serta ekspansi kerajaan Majapahit.[1] Di akhir masa, pusat kerajaan berpindah dari Palembang ke Jambi.
Raja-raja yang berkuasa :
  1. Jayanasa (683)
  2. Rudra Vikraman(702)
  3. Indravarman(728)
  4. Dharmasetu(790)
  5. Sangramadhananjaya(775)
  6. Samaratungga(792)
  7. Sri Kaluhunan Balaputra(835)
  8. Sri Uda Haridana / Çri Udayadityavarman(960)
  9. Sri Wuja/Çri Udayadityan(961)
  10. Hia-Tche(980)
  11. Sri Culamanivarmadeva(988)                                    
  12. Sri Maravijayottungga(1008)
  13. Sumatrabhumi(1017)
  14. Sri Deva(1025)
  15. Sangramavijayottungga(1028)
  16. Dharmavira(1064)
  17. Sri Maharaja(1156)
  18. Trailokaraja Maulibhusana Varmadeva(1178)

sumber sejarah yang diketahui berkaitan dengan Sriwijaya :

·         P.Talang Tuo

·         Prasasti Nalanda
·         Prasasti Leiden
·         Prasasti Chola
·         Prasasti Ligor di Thailand
·         Prasasti Kanton di Kanton
·         Prasasti Siwagraha
·         Prasasti Nalanda di India
·         Piagam Leiden di India
·         Prasasti Tanjor
·         Piagam Grahi
·         Prasasti Padang Roco
·         Prasasti Srilangka
·         Prasasti Kedukan Bukit tanggal 16 Juni 682 Masehi di Palembang
·         Prasasti Talang Tuo tanggal 23 Maret 684 Masehi di Palembang
·         Prasasti Telaga Batu abad ke-7 Masehi di Palembang
·         Prasasti Palas Pasemah abad ke-7 Masehi di Lampung Selatan
·         Prasasti Karang Brahi abad ke-7 Masehi di Jambi
·         Prasasti Kota Kapur tanggal 28 Februari 686 Masehi di P. Bangka
·         Prasasti Sojomerto abad ke-7 Masehi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah
·         Candi Gumpung, candi Buddha di Muaro Jambi, Kerajaan Melayu yang ditaklukkan Sriwijaya.
·         Arca emas Avalokiteçvara bergaya Malayu-Sriwijaya, ditemukan di Rantaukapastuo, Muarabulian, Jambi, Indonesia.

Agama : Buddha







Sunda Galuh
            Berdiri pada tahun 669 M
Raja yang memimpin :
         1 Maharaja Tarusbawa 669-723
         2 Sanjaya Harisdarma 723-732
         3 Tamperan Barmawijaya 732-739
         4 Rakeyan Banga 739-766
         5 Rakeyan Medang Prabu Hulukujang 766-783
         6 Prabu Gilingwesi 783-795
         7 Pucukbumi Darmeswara 795-819
         8 Prabu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus 819-891
         9 Prabu Darmaraksa 891-895
         10 Windusakti Prabu Dewageng 895-913
         11 Rakeyan Kemuning Gading Prabu Pucukwesi 913-916
         12 Rakeyan Jayagiri Prabu Wanayasa 916-942
         13 Prabu Resi Atmayadarma Hariwangsa 942-954
         14 Limbur Kancana 954-964 anak no. 11
         15 Prabu Munding Ganawirya 964-973
         16 Prabu Jayagiri Rakeyan Wulung Gadung 973-989
         17 Prabu Brajawisesa 989-1012
         18 Prabu Dewa Sanghyang 1012-1019
         19 Prabu Sanghyang Ageng 1019-1030
         20 Prabu Detya Maharaja Sri Jayabupati 1030-1042
Raja Galuh
         1 Wretikandayun 670-702
         2 Rahyang Mandiminyak 702-709
         3 Rahyang Bratasenawa 709-716
         4 Rahyang Purbasora 716-723
         5 Sanjaya Harisdarma 723-724                                                                   
         6 Adimulya Premana Dikusuma 724-725                     
         7 Tamperan Barmawijaya 725-739
         8 Manarah 739-783                                                       
         9 Guruminda Sang Minisri 783-799
         10 Prabhu Kretayasa Dewakusalesywara Sang Triwulan 799-806
         11 Sang Walengan 806-813
         12 Prabu Linggabumi 813-852
         13 Prabu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus 819-891
Raja Sunda-Galuh                          
         1 Darmaraja 1042-1065
         2 Langlangbumi 1065-1155
         3 Rakeyan Jayagiri Prabu Ménakluhur 1155-1157
         4 Darmakusuma 1157-1175
         5 Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu 1175-1297
         6 Ragasuci 1297-1303
         7 Citraganda 1303-1311
         8 Prabu Linggadéwata 1311-1333
         9 Prabu Ajiguna Linggawisésa 1333-1340
         10 Prabu Ragamulya Luhurprabawa 1340-1350
         11 Prabu Maharaja Linggabuanawisésa 1350-1357
         12 Prabu Bunisora 1357-1371
         13 Prabu Niskala Wastu Kancana 1371-1475
         14 Prabu Susuktunggal 1475-1482
Prasasti yang ditemukan :
1.      Prasati Jayabupati


KALINGGA
±600 M

Nama Raja yang berkuasa :
1.      Maharani  Shima
2.      Sanjaya
Agama : Hindu


KANJURUHAN
        Berdiri pada tahun 669 M, kerajaan ini berada di wilayah Malang jawa timur
Nama Raja yang berkuasa:
  1. Raja Gajayana
  2. Pangeran Jananiya

Prasasti yang ditemukan  :
·         Prasasti Dinoyo
           
Agama : Hindu






MATARAM KUNA

Berdiri pada tahun  ±800 M, Bhumi Mataram adalah sebutan lama untuk Yogyakarta dan sekitarnya. Di daerah inilah untuk pertama kalinya istana Kerajaan Medang diperkirakan berdiri (Rajya Medang i Bhumi Mataram). Nama ini ditemukan dalam beberapa prasasti, misalnya prasasti Minto dan prasasti Anjukladang. Istilah Mataram kemudian lazim dipakai untuk menyebut nama kerajaan secara keseluruhan, meskipun tidak selamanya kerajaan ini berpusat di sana. Sesungguhnya, pusat Kerajaan Medang pernah mengalami beberapa kali perpindahan, bahkan sampai ke daerah Jawa Timur sekarang. Beberapa daerah yang pernah menjadi lokasi istana Medang berdasarkan prasasti-prasasti yang sudah ditemukan antara lain,
  • Medang i Bhumi Mataram (zaman Sanjaya)
  • Medang i Mamrati (zaman Rakai Pikatan)
  • Medang i Poh Pitu (zaman Dyah Balitung)
  • Medang i Bhumi Mataram (zaman Dyah Wawa)
  • Medang i Tamwlang (zaman Mpu Sindok)
  • Medang i Watugaluh (zaman Mpu Sindok)
  • Medang i Wwatan (zaman Dharmawangsa Teguh)
Raja-raja yang berkuasa :
1.      Sanjaya
2.      Rakai Panangkaran
6.      Rakai Pikatan
8.      Rakai Watuhumalang
10.  Mpu Daksa

Prasati yang ditemukan :
·         Prasasti Mantyasih           
·         Prasasti Anjukladang

Peninggalan sejarah

Selain meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kerajaan Medang juga membangun banyak candi, baik itu yang bercorak Hindu maupun Buddha. Candi-candi peninggalan Kerajaan Medang antara lain, Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon, dan tentu saja yang paling kolosal adalah Candi Borobudur. Candi megah yang dibangun oleh Sailendrawangsa ini telah ditetapkan UNESCO (PBB) sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Agama : Hindu









KEDIRI

            Beridiri pada tahun ±1042-1222 M, pusat pemerintahan di daerah kediri dan sekitarnya.

Nama Raja-raja yang berkuasa :
  1. Airlangga
  2. Sri Samarawijaya
  3. Sri Jayawarsa
  4. Sri Bameswara
  5. Sri Jayabhaya
  6. Sri Sarweswara
  7. Sri Aryeswara
  8. Sri Gandra
  9. Sri Kameswara
  10. Kertajaya
  11. Mahisa Wunga Teleng
  12. Guningbhaya
  13. Tohjaya
  14. Jayanagara1295-1309M
  15. Rajadewi1309-1375M
  16. Indudewi 1375-1415M
  17. Suhita 1415-1429M
  18. Jayeswari 1429-1464M
  19. Manggalawardhani 1464-1474M

Nama Prasasti :
  1. prasasti Pamwatan (1042)
  2. prasasti Sirah Keting (1104)
  3. prasasti Padelegan I (1117)
  4. prasasti Ngantang (1135)
  5. prasasti Padelegan II (1159)
  6. prasasti Angin (1171)
  7. prasasti Jaring (1181)
  8. prasasti Ceker (1182)
  9. prasasti Galunggung (1194)
  10. Prasasti Sukamerta
           
Agama :

SINGASARI

            Beridiri pada tahun ±1222

Raja-raja yang berkuasa versi Pararaton :
  1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)
  2. Anusapati (1247 - 1249)
  3. Tohjaya (1249 - 1250)
  4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)
  5. Kertanagara (1272 - 1292)  
  6. Kertawardhana 1328-1386 
  7. Abangnya Suhita 1389-1427
  8. Kertawijaya 1429-1447
  9. Suraprabhawa 1447-1466
Peninggalan Sejarah
  1. Candi Singhasari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja terakhir Singhasari
  2. prasasti Mula Malurung
Agama : Hindu

MAJAPAHIT
            Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.  Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Borneo, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Nama raja-raja yang berkuasa :
1.            Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
2.            Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
3.            Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
4.            Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
5.            Wikramawardhana (1389 - 1429)
6.            Suhita (1429 - 1447)
7.            Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
8.            Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
9.            Purwawisesa /Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
10.        Bhre Pandanalas/Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
11.        Bhre Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
12.        Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
13.        Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
Prasasti yang ditemukan :
Peninggala sejarah :
1.      Arca pertapa Hindu dari masa Majapahit akhir. Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.
2.      Gapura Bajangratu, diduga kuat menjadi gerbang masuk keraton Majapahit. Bangunan ini masih tegak berdiri di kompleks Trowulan. Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dengan perayaan besar keagamaan yang diselenggarakan setiap tahun. Agama Buddha, Siwa, dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit, dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha, Siwa, maupun Wisnu. Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelumnya, arsitek Majapahitlah yang paling ahli menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dengan memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yang masih dapat ditemui sekarang adalah Candi Tikus dan Candi Bajangratu di Trowulan, Mojokerto.
Agama : Hindu

DEMAK
  Pada sekitar tahun 1400-1600 M, Kesultanan Demak Bintara adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir.
Raja yang pernah berkuasa :
  1. Raden Patah (1478 - 1518)
  2. Pati Unus (1518 - 1521)
  3. Sultan Trenggono (1521 - 1546)
  4. Sunan Prawoto (1546 - 1549)

Bukti peninggalan :
·         Masjid agung Demak
Agama : Islam

BANTEN
      Berdiri pada sekitar tahun 1524-1820 M
Raja yang pernah berkuasa :
  1. Sunan Gunung Jati
  2. Sultan Maulana Hasanudin 1552 - 1570
  3. Maulana Yusuf 1570 - 1580
  4. Maulana Muhammad 1585 - 1590
  5. Sultan Abdul Mufahir Mahmud Abdul Kadir 1605 - 1640
  6. Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad 1640 - 1650
  7. Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1680
  8. Sultan Abdul Kahar (Sultan Haji) 1683 – 1687
  9. Abdul Fadhl / Sultan Yahya (1687-1690)
  10. Abul Mahasin Zainul Abidin (1690-1733)
  11. Muhammad Syifa Zainul Ar / Sultan Arifin (1750-1752)
  12. Muhammad Wasi Zainifin (1733-1750)
  13. Syarifuddin Artu Wakilul Alimin (1752-1753)
  14. Muhammad Arif Zainul Asyikin (1753-1773)
  15. Abul Mafakir Muhammad Aliyuddin (1773-1799)
  16. Muhyiddin Zainush Sholihin (1799-1801)
  17. Muhammad Ishaq Zainul Muttaqin (1801-1802)
  18. Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803)
  19. Aliyuddin II (1803-1808)
  20. Wakil Pangeran Suramanggala (1808-1809)
  21. Muhammad Syafiuddin (1809-1813)
  22. Muhammad Rafiuddin (1813-1820)
Bukti peninggalan :
Agama : Islam

PAJANG
            Muncul pada sekitar tahun 1500-1600 M. Pada awal berdirinya tahun 1549, wilayah Kesultanan Pajang hanya meliputi sebagian Jawa Tengah saja, karena negeri-negeri Jawa Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian Sultan Trenggana.
Pada tahun 1568 Sultan Hadiwijaya dan para adipati Jawa Timur dipertemukan di Giri Kedaton oleh Sunan Prapen. Dalam kesempatan itu, para adipati sepakat mengakui kedaulatan Pajang di atas negeri-negeri Jawa Timur. Sebagai tanda ikatan politik, Panji Wiryakrama dari Surabaya (pemimpin persekutuan adipati Jawa Timur) dinikahkan dengan putri Sultan Hadiwijaya.
Negeri kuat lainnya, yaitu Madura juga berhasil ditundukkan Pajang. Pemimpinnya yang bernama Raden Pratanu alias Panembahan Lemah Dhuwur juga diambil sebagai menantu Sultan Hadiwijaya.

Raja-raja yang pernah berkuasa :

1.      Jaka Tingkir,bergelar Sultan Hadiwijoyo (1549 - 1582)

2.      Arya Pangiri, bergelar Sultan Ngawantipuro (1583 - 1586)
3.      Pangeran Benawa, bergelar Sultan Prabuwijoyo (1586 - 1587)
Agama : Islam


CIREBON
         Berdiri pada sekitar tahun 1500-1700 M
Raja-raja yang berkuasa :

1.      Pangeran Cakrabuana (…. –1479)

2.      Sunan Gunung Jati (1479-1568)

3.      Fatahillah (1568-1570)

4.      Panembahan Ratu I (1570-1649)

5.      Panembahan Ratu II (1649-1677)

Muncul perpecahan I pada tahun (1677) :
  1. -Sultan Keraton Kasepuhan, Pangeran Martawijaya, dengan gelar Sultan Sepuh Abil Makarimi Muhammad Samsudin (1677-1703)
  2. -Sultan Kanoman, Pangeran Kartawijaya, dengan gelar Sultan Anom Abil Makarimi Muhammad Badrudin (1677-1723)
  3. -Pangeran Wangsakerta, sebagai Panembahan Cirebon dengan gelar Pangeran Abdul Kamil Muhammad Nasarudin atau Panembahan Tohpati (1677-1713).
Muncul perpecahan II (1807) :
  1. Sultan Anom IV (1798-1803).



Bukti peninggalan :



Agama : Islam

MATARAM BARU
            Ini regenerasi dari kerajaan mataram kuna karena adanya pengaruh dari agama islam, berdiri pada sekitar 1500-1700M. Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang didirikan oleh Sutawijaya, keturunan dari Ki Ageng Pemanahan yang mendapat hadiah sebidang tanah dari raja Pajang, Hadiwijaya, atas jasanya. Kerajaan Mataram pada masa keemasannya dapat menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya termasuk Madura serta meninggalkan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti wilayah Matraman di Jakarta dan sistem persawahan di Karawang.
            Mataram Baru yang telah dipecah menjadi empat kerajaan pada tahun 1830, setelah Perang Diponegoro. Kasunanan Surakarta memiliki banyak enklave di wilayah Kasultanan Yogyakarta dan wilayah Belanda. Mangkunagaran juga memiliki sebuah enklave di Yogyakarta. Di kemudian hari enklave-enklave ini dihapus.

Raja-raja yang berkuasa :

1.      Ki Ageng Pamanahan

2.      Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya) (1587 – 1601)

3.      Panembahan Hanyakrawati (Raden Mas Jolang) (1601 - 1613)

4.      Adipati Martapura (1613 selama satu hari)
5.      Sultan Agung (Raden Mas Rangsang / Prabu Hanyakrakusuma) (1613 - 1645)
6.      Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum) (1645 - 1677)

Agama : Islam


KARTASURA
Kasunanan Kartasura adalah sebuah kerajaan di Pulau Jawa yang berdiri pada tahun 1680 dan berakhir tahun 1742, sebagai kelanjutan dari Kesultanan Mataram. Riwayat kerajaan yang usianya relatif singkat ini cenderung diwarnai oleh perang saudara memperebutkan takhta.
Lokasi pusat Kasunanan Kartasura saat ini diperkirakan terdapat di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Raja-raja yang berkuasa :
  1. Amangkurat III (1702 – 1705), dibuang VOC ke Srilangka.
  2. Pakubuwana I (1705 – 1719)
  3. Amangkurat IV (1719 – 1726)
  4. Pakubuwana II (1726 – 1742)
Agama : Islam

KASUNANAN SURAKARTA

          Berdiri pada tahun 1764-sekarang, kerajaan Surakarta yang lanjutan dari kerjaan Kartasura yang akibat dari geger perang pecinan yang keratonnya di hancurkan sehingga raja Pakubuwana ke II melarikan diri mencari daerah yang aman dan membangun keratonnya kembali di sebelah timur kartasura yaitu di daerah Surakarta.

Raja yang berkuasa :
  1. Pakubuwana II (1745 - 1749]
  2. Pakubuwana III (1749 - 1788)
  3. Pakubuwana IV (1788 - 1820)
  4. Pakubuwana V (1820 - 1823)
  5. Pakubuwana VI (1823 - 1830)
  6. Pakubuwana VII (1830 - 1858)
  7. Pakubuwana VIII (1859 - 1861)
  8. Pakubuwana IX (1861 - 1893)
  9. Pakubuwana X (1893 - 1939)
  10. Pakubuwana XI (1939 - 1944)
  11. Pakubuwana XII (1944 - 2004)
  12. Gelar Pakubuwana XIII (2004 - sekarang) diklaim oleh dua orang, Pangeran Hangabehi dan Pangeran Tejowulan
Agama : Islam

KASULTANAN YOGYAKARTA
        Berdiri pada sekitar 1755-sekarang
Raja yang berkuasa :
  1. Sri Sultan Hamengkubuwono I (13 Februari 1755-24 Maret 1792)
  2. Sri Sultan Hamengkubuwono II (2 April 1792-akhir 1810), periode pertama
  3. Sri Sultan Hamengkubuwono III (akhir 1810-akhir 1811), periode pertama
  4. Sri Sultan Hamengkubuwono II (akhir 1811-20 Juni 1812), periode kedua
  5. Sri Sultan Hamengkubuwono III (29 Juni 1812-3 November 1814) , periode kedua
  6. Sri Sultan Hamengkubuwono IV (9 November 1814-6 Desember 1823)
  7. Sri Sultan Hamengkubuwono V (19 Desember 1823-17 Agustus 1826), periode pertama
  8. Sri Sultan Hamengkubuwono II (17 Agustus 1826-2 Januari 1828), periode ketiga
  9. Sri Sultan Hamengkubuwono V (17 Januari 1828-5 Juni 1855), periode kedua
  10. Sri Sultan Hamengkubuwono VI (5 Juli 1855-20 Juli 1877)
  11. Sri Sultan Hamengkubuwo VII (22 Desember 1877-29 Januari 1921)
  12. Sri Sultan Hamengkubuwon VIII (8 Februari 1921-22 Oktober 1939)
  13. Sri Sultan Hamengkubuwono IX(18 Maret 1940-2 Oktober 1988)
  14. Sri Sultan Hamengkubuwono X (7 Maret 1989- sekarang).
Agama : Islam

PAKUALAMAN

            Berdiri pada sekitar tahun 1813-sekarang.

Raja-raja yang berkuasa :
  1. Paku Alam I (1813 - 1829)
  2. Paku Alam II (1829 - 1858)
  3. Paku Alam III (1858 - 1864)
  4. Paku Alam IV (1864 - 1878)
  5. Paku Alam V (1878 - 1900)
  6. Paku Alam VI (1901 - 1902)
  7. Paku Alam VII (1903 - 1938)
  8. Paku Alam VIII (1938 - 1998)
  9. Paku Alam IX (1998 - sekarang)

Agama : Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger